KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Perayaan Jumat Agung dan Paskah tahun 2021 sungguh menguji iman warga Nusa Tenggara Timur (NTT). Badai Siklon Seroja meluluhlantakkan wilayah yang menjadi pusat daerah pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) ini.
Siklon Seroja berkecepatan sekitar 80 km/per jam itu memicu hujan deras, banjir dan longsor itu menelan korban jiwa, harta benda dan trauma.
Pasca bencana, Ketua Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Gomar Gultom, melakukan perkunjungan pastoral ke NTT, Rabu, (14 April 2021).
Pdt. Gomar didampingi Direktur Yakoma PGI, Philip Situmorang, berkunjung ke posko-posko pengungsi daerah terdampak.
Pos pengungsi pertama yang dikunjungi adalah posko GMIT Jemaat Betel Toinunuh, di Desa Bena, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) yang merupakan salah satu sentra produksi beras Kabupaten TTS.
Banjir bandang akibat meluapnya sungai Noelmina menerjang ratusan hektar areal persawahan dan menghanyutkan 34 rumah penduduk.
Perkunjungan selanjutnya ke Posko Jemaat Mispa Tetebodale dan Posko Jemaat Elim, Naibonat di Klasis Kupang Timur, Kabupaten Kupang.
Dua lokasi bertetangga yang merupakan sentra pangan bagi warga Kota Kupang ini pun terendam banjir dengan ketinggian 1-2 meter. Banyak ternak warga juga ikut mati.
Dalam ungkapan belarasa, Ketua PGI mengatakan, kehadirannya merupakan representasi kehadiran gereja-gereja di Indonesia dalam ikut merasakan penderitaan masyarakat NTT.
“Derita NTT adalah juga derita gereja-gereja di Indonesia,” ujar Pdt. Gomar.
Ia mengapresiasi kerja keras Majelis Sinode GMIT lewat Posko Tanggap Bencana Siklon Seroja di lingkup Sinode, Klasis dan jemaat-jemaat yang sigap membantu para korban.
Posko Jemaat Betel Toinunuh, misalnya, menampung 34 kepala keluarga (KK) yang rumahnya mengalami rusak berat akibat terjangan banjir.
Usai kunjungan di Timor, beliau melanjutkan kunjungan ke Rote, Sabu dan Sumba. *** (emile hauteas)