KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Jelang Pemilihan Umum Serentak 17 April 2019, Majelis Sinode GMIT menyerukan kepada seluruh pendetanya agar tidak menjadikan mimbar gereja sebagai tempat kampanye para kontestan pemilu.
“Para pendeta hati-hati. Mimbar adalah tempat memberitakan firman Tuhan, bukan tempat berkampanye untuk siapa dan apapun.”
Demikian peringatan Ketua Majelis Sinode GMIT Pdt. Dr. Mery Kolimon saat menyampaikan suara gembala pada kebaktian penahbisan 13 pendeta, Minggu, (24/3) di Jemaat GMIT Imanuel Soe-Timor Tengah Selatan.
Kepada seluruh jemaat GMIT yang memiliki hak pilih, ia juga meminta agar mereka dapat menggunakan hak pilih secara bertanggungjawab.
“Kami minta semua warga gereja yang memiliki hak pilih untuk berbondong-bondong ke TPS. Kita berdoa agar Tuhan memberikan hikmat agar kita memilih yang terbaik, baik presiden dan wakil presiden maupun legislatif di semua level.”
Guna memperoleh pemimpin yang berkualitas dan berintegritas ia menghimbau seluruh warga pemilih agar memperhatikan dengan sungguh-sungguh track record calon yang dipilih.
“Pelajari dengan sungguh-sungguh semua calon beserta partainya agar kita memberikan suara kepada orang yang memiliki latar belakang dan pelayanan yang baik dalam masyarakat. Pilihlah mereka.”
Selain itu ia juga mengingatkan agar umat Kristen di Indonesia terus menjaga Indonesia dari kecenderungan pihak-pihak tertentu yang hendak membawa bangsa ini berpaling dari Pancasila.
“Pilihlah mereka yang berkomitmen pada Pancasila dan UUD 1945. Umat Kristen di Indonesia harus berdiri menjaga Indoensia dari kecenderungan-kecenderungan yang hendak membawa bangsa ini berpaling dari Pancasila sebagai dasar negara,” ujarnya. ***