KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Melalui doa dan kerja keras selama 13 tahun, Jemaat GMIT Mizpa Bonen akhirnya berhasil menyelesaikan pembangunan gedung gereja mereka.
Gedung yang dibangun sejak 30 September 2008 dengan total dana sebesar Rp. 867.500.000,- tersebut ditahbiskan oleh Pdt. Dr. Mery Kolimon, Ketua Majelis Sinode GMIT dan diresmikan oleh Wakil Bupati Kupang Jery Manafe, M.Th., pada Kamis, 27 Mei 2021.
Ketua Panitia Pembangunan, Urias Sakau, dalam laporannya menyampaikan rasa syukur yang tidak terhingga kepada Tuhan Yesus Kepala dan Pemilik Gereja yang memberkati pekerjaan ini dan apresiasi kepada seluruh anggota jemaat atas dukungan yang diberikan sehingga gedung berukuran 26X10 meter tersebut dapat diselesaikan.
“Pembangunan sebuah gedung kantor biasanya dimulai dengan saldo uang besar dan diakhiri dengan saldo uang kecil namun sebaliknya membangun Rumah Tuhan dimulai dengan saldo nol dan diakhiri dengan saldo sisa. Itulah bedanya membangun Rumah Tuhan,” ungkap Urias.
Acara dan kebaktian penahbisan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ketat lantaran pada momentum yang sama berlangsung pula emeritasi Pdt. Miz Christina Suy-Daniel, Sm.Th dan serah terima pelayanan sekaligus perhadapan Pdt. Pdt. Deazsy-Liu Tatengkeng, S.Si. MA, sebagai Ketua Majelis Jemaat setempat menggantikan Pdt. Miz.
Pdt. Emr. Hengky Abineno yang menyampaikan khotbah pada kebaktian ini menegaskan bahwa hidup dan karya manusia ada batasnya namun pemeliharaan Tuhan tidak terbatas. Oleh sebab itu, ia berpesan kepada Pdt. Miz, Pdt. Deazsy dan seluruh anggota jemaat Mizpa agar percaya dan mengandalkan Tuhan dalam pelayanan.
Kepada Pdt. Miz, yang telah melayani selama 30 tahun 10 bulan, Pdt. Mery Kolimon menyampaikan terima kasih dan ucapan selamat memasuki masa emeritasi.
“Selamat memasuki masa sunset, Mama Pendeta Miz. Masa sunset memberi perasaan tenang, teduh dan kemilau oleh karena kita sudah meyelesaikan banyak hal dalam hidup. Kami berdoa Tuhan kiranya memberkati Mama Miz bersama keluarga dengan sukacita, kesehatan dan bahagia.”
Ucapan selamat juga disampaikan kepada Pdt. Deazsy Tatengkeng yang akan melanjutkan pelayanan Pdt. Miz.
“Kepada Ibu Pendeta Deazsy dan keluarga, selamat melayani di jemaat ini. Hidup adalah proses belajar. Kiranya Tuhan dengan cintaNya memberimu ruang-ruang yang lebar untuk mendedikasikan talenta-talenta terbaik bagi pengembangan jemaat ini,” ucap Pdt. Mery.
Ketua Majelis Sinode berharap, seluruh anggota jemaat sungguh-sungguh memaknai hidup dan pelayanan sesuai dengan nama Mizpa.
Nama Mizpa, jelas Pdt. Mery merujuk pada kisah perjanjian antara Yakub dan Laban untuk hidup saling menjaga, mengasihi, damai dan tidak saling menyakiti satu dengan yang lain (Kejadian 31).
Jemaat Mizpa Bonen berdiri pada 27 Juli 1969. Pada masa itu merupakan bagian dari wilayah pelayanan Jemaat Imanuel Baumata. Pada 17 Agustus 2003. jemaat ini resmi menjadi jemaat mandiri dalam wilayah Klasis Kupang Tengah. ***