Perkunjungan Pastoral Pemulihan Korban Kekerasan Seksual di Alor

www.sinodegmit.or.id, Majelis Sinode Gereja Masehi Injili di Timor (MS GMIT) mengadakan perkunjungan pastoral kepada para anak dan orang tua korban kekerasan seksual dengan tersangka SAS di Kabupaten Alor, NTT. Kunjungan ini merupakan wujud komitmen GMIT untuk melakukan penanganan kasus tersebut secara simultan dan holistik.

Sebelumnya MS GMIT bersama pemerintah dan pihak terkait lainnya telah menempuh langkah-langkah pengungkapan kasus, pendampingan psikologis dan hukum guna pemenuhan kepentingan terbaik bagi para anak korban dan keluarga.   

Perkunjungan pastoral dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu, 1-2 Oktober 2022, di jemaat tempat kejadian perkara dipimpin oleh Ketua MS GMIT, Pdt. Mery Kolimon bersama sejumlah Ketua Majelis Klasis dari teritori-teritori pelayanan GMIT.

Tujuan kunjungan ini antara lain:

  1. Menjelaskan langkah-langkah yang diambil Majelis Sinode terkait penanganan kasus kekerasan seksual di Alor. Dalam kesempatan itu juga sekali lagi menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang terjadi.
  2. Mengadakan ibadah Mohon Belas Kasihan dan Penguatan Tuhan, bersama jemaat setempat sesuai kesepakatan bersama Majelis Jemaat, Majelis Klasis, dan Majelis Sinode. Doa ini dimaksudkan untuk memohon pertolongan Tuhan bagi proses pemulihan anak-anak, keluarga, jemaat, dan bagi GMIT secara keseluruhan yang terdampak oleh peristiwa kekerasan tersebut.
  3. Memastikan keluarga korban mendapat pendampingan hukum.
  4. Memastikan kesiapan mental para korban melalui pendampingan psikologis menuju proses persidangan di pengadilan.
  5. Memastikan para korban tidak mengalami eksploitasi pemberitaan media.
  6. Mendukung para pelayan/presbiter agar teguh melaksanakan kesaksian gereja.
  7. Sebagai wujud komitmen gereja untuk mencari cara mencegah hal yang sama tidak terulang di masa depan.
  8. Komitmen pencegahan kekerasan seksual pada point tujuh (7) telah ditindaklanjuti Majelis Sinode Harian (MSH) GMIT, antara lain dengan keputusan membentuk Tim Safeguarding Policy GMIT bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia (WVI).

Menurut Ketua MS GMIT, kunjungan pastoral dan ibadah Mohon Belas Kasihan dan Penguatan Tuhan ini, merupakan salah satu cara gereja memahami dirinya sebagai persekutuan yang kudus sekaligus berdosa; yang oleh kasih dan kemurahan Allah, diutus untuk mendampingi dan membela yang lemah, tertindas dan menderita.  

Majelis Sinode GMIT dan seluruh jemaat bersama para korban kekerasan seksual di Alor, menaruh harapan dan percaya bahwa derita dan tangis bukanlah akhir segalanya.

“Allah di dalam Kristus sedang bekerja di dalam kesedihan, kemarahan, kekecewaan dan rasa malu, untuk memulihkan umat beriman terus menjadi agen keadilan, perdamaian, dan keutuhan ciptaan,” ujar Pdt. Mery. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *