Terinspirasi dari Mas Iwan – Silvester Ndaparoka

KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Sabtu, 17 april 2021, rayon 14 Jemaat GMIT Emaus Liliba bersepakat membedah rumah Mama Omi. Mama Omi adalah seorang perempuan kepala rumah tangga, dengan 4 orang anak, dan hidup sederhana. Janda ini menghidupi keluarganya dari usaha kuliner kecil-kecilan.

Keluarga ini adalah salah satu korban terparah di rayon 14. Parah karena atap rumah terbongkar, dapur dan kamar mandi terbongkar diterjang badai Seroja. Akibatnya keluarga ini tidak bisa menempati rumah mereka.Â

Aksi bedah rumah ini yang kental dengan swadaya dan gotong royong berupa uang, barang, tenaga, dan doa. Setiap keluarga di rayon14 memberikan apa yang ada padanya dengan sukarela. Semua punya target bahwa rumah ini harus direhab dan selesai dengan cepat agar bisa dihuni kembali.

Menariknya muncullah sosok Mas Iwan. Siapa Mas Iwan? Dia bermukim di kawasan rayon 14. Dia tetangga saya. Beragama Muslim. Istrinya orang Sabu. Biasa disapa bapa Anggun. Ternyata dia pandai dalam hal pertukangan. Mas Iwan datang tanpa diundang tapi berinisiatif sendiri dan mau bersolider setelah mendengar dan melihat basodara di rayon 14 sedang bahu membahu membedah rumah Mama Omi.

Mas Iwan datang dengan berbaju kaos berwarna kuning dan menggunakan topi hitam dengan hamar di tangan kirinya. Kehadiran Mas Iwan membuat aksi ini menjadi makin berwarna.

Berwarna karena ia seorang muslim yang mau bersolider kepada saudara Nasrani seperti mama Omi dan rayon 14. Berwarna karena ia sejatinya adalah tukang bangunan yang memiliki skill di atas rata-rata. Berwarna karena ia juga melakukan sumbangan spontanitas sebesar 150 ribu untuk pembelian seng dan menyumbang silicon untuk menambal seng yang berlubang. Berwarna karena ia membantu pengatapan rumah sampai tuntas hari itu juga.

Solidaritas yang ditunjukkan oleh Mas Iwan menembus batas-batas keagamaan, suku, dan kelompok. Mas Iwan berpihak pada yang lemah. Mas Iwan menginspirasi saya dan tentu saja kita semua ‘’keluarga besar rayon 14’’ tentang arti sebuah solidaritas tanpa sekat. Terima kasih Mas Iwan sudah menginspirasi. Selamat menjalani ibadah puasa saudaraku. Tuhan memberkati. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *