Johanis Amos Hamaratu pensiun sebagai Karyawan Kantor Sinode GMIT setelah 30 Tahun Melayani

Kupang, www.sinodegmit.or.id, Tanpa terasa 30 tahun 2 bulan telah lewat, Johanis Amos Hamaratu mengakhiri pekerjaannya di Kantor Sinode GMIT, Kupang. Ia menghabiskan tahun-tahun hidupnya sebagai karyawan di Kantor yang disebut ‘Rumah Bersama’. Hari ini (Senin, 24/2/2025) ia pamit pensiun.

Om Amos, begitu biasa disapa, diterima di Kantor Sinode GMIT pada tahun 1995. Mulanya bekerja sebagai supir, selanjutnya berturut-turut pindah ke Unit Pelayanan Perbendaharaan; Unit Pelayanan Personil; Badan Diakonia GMIT; Bidang Kolportase; Unit Pelayanan Umum dan Kerumahtanggaan.

“Saya bersyukur kepada Tuhan karena tiba pada hari ini. Ini waktunya bagi saya untuk beristirahat. Saya menyaksikan banyak perubahan lembaga ini dari waktu ke waktu, baik dari tampilan fisik gedung, perubahan aturan organisasi, pergantian kepemimpinan, dan pertumbuhan gereja yang kita cintai ini. Saya sangat bersyukur bisa melewati waktu yang panjang dengan perubahan-perubahan ini. Suatu pengalaman luar biasa yang Tuhan buat bagi saya.” Kata Johanis.

Baginya, tidak hanya sekedar bekerja, tetapi ada perubahan dalam dirinya.

“Banyak suka duka saya alami. Saya berjumpa dengan banyak orang, para hamba Tuhan datang dan pergi. Pengalaman kerja di Kantor Sinode membuat saya belajar tentang cara berorganisasi, tetapi juga merubah karakater dan hidup saya.” Lanjut Johanis.

Dalam acara tersebut, ia menyampaikan terima kasih kepada Majelis Sinode GMIT yang memberi kesempatan kepadanya untuk melayani. Ia juga menyampaikan permohonan maaf, jika selama 30 tahun berkarya, ada pelayanan yang kurang berkenan, yang ia lakukan kepada pimpinan Majelis Sinode maupun para tamu dari jemaat-jemaat.

Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Pdt. Lay Abdi K. Wenyi dalam sapaannya memuji kepribadian Johanis.

“Om Amos dikenal sebagai sosok yang murah senyum, lebih banyak bekerja dan sedikit bicara. Kami melihat ada ketulusan dan kesungguhan selama melayani di Kantor ini. Karena itu Om Amos menjadi bagian yang sangat penting dalam perjalanan GMIT. Terima kasih untuk waktu selama berada di Kantor Sinode ini.” Kata Pdt. Lay.

Pdt. Lay berefleksi bahwa setiap orang yang bekerja dengan tulus, anak-anaknya tidak akan pernah meminta-minta. Karena bekerja adalah bagian dari penyerahan diri kepada Tuhan sebagai persembahan.

Ia berharap setiap orang belajar untuk dalam bekerja, saling membantu dan menata relasi agar ketika selesai, banyak orang bersukacita dan bersyukur atas kebaikan-kebaikan yang diperoleh.

Acara tersebut juga dipadukan dengan perpisahan 2 siswa SMK Negeri 1 Kupang yang telah mengakhiri 6 bulan Praktik Kerja Lapangan, atas nama Alsan Elkana Maupula dan Prizca Rihi Kadji. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *