Kupang, www.sinodegmit.or.id, Ir. Hamdani Tedja, M.Min, Pimpinan Langham Indonesia sebuah lembaga agama Kristen yang memberi perhatian pada peningkatan kapasitas para pendeta di bidang homilitika kunjungi Majelis Sinode (MS) GMIT, Selasa (27/3). Pertemuan ini dimaksudkan untuk memperbarui kemitraan kedua lembaga yang telah habis masa.
“Kami dari langham Indonesia bertemu Majelis Sinode GMIT dalam rangka memperbarui MoU yang sudah dibuat pada tahun 2013-2015. Lembaga kami fokus pada pelatihan untuk para pelayan firman supaya mereka bisa mempersiapkan khotbah secara mandiri tetapi out put khotbah yang dihasilkan itu setia pada teks kitab suci. Karena kadang-kadang ada kecenderungan pendeta bukan mengkhotbahkan kitab suci tapi kesaksian pribadi atau curhat,” ungkap Hamdani.
Sepanjang kemitraan antar dua lembaga jelas Hamdani, pihaknya telah melaksanakan pelatihan khotbah di 4 wilayah klasis yakni Kupang, Alor, Atambua dan Flores.
Ketua MS GMIT, Pdt. Mery Kolimon, pada kesempatan ini menjelaskan pihaknya membutuhkan waktu untuk melakukan evaluasi sejauhmana dampak pelatihan homilitika bagi para pendeta yang telah mengikuti pelatihan dimaksud. Hasil dari evaluasi ini menjadi penentu tindak lanjut perjanjian kerjasama antar dua lembaga di masa mendatang.
“Terkait pembaharuan MoU, pada prinsipnya kita akan mengacu pada peraturan terkait hubungan oikumene dan kemitraan. Kita akan melakukan evaluasi dengan meminta masukan dari pendeta-pendeta GMIT yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Hasil evaluasi itulah yang menentukan Majelis Sinode akan melanjutkan kerja sama atau tidak,” jelas Pdt. Mery. ***