Kupang, www.sinodegmit.or.id, Mewaspadai kerawanan konflik jelang Pilkada, pimpinan agama se-NTT himbau Aparatur Sipil Negara (ASN) agar sungguh-sungguh mematuhi peraturan atau larangan terlibat dalam politik praktis.
“Sebagai pemimpin agama kita perlu berdoa supaya Tuhan Allah memberikan hati yang sejuk di dalam pelaksanaan Pilkada tapi juga Pemerintah Daerah harus melaksanakan pekerjaan mereka. Kalau ASN netral ya harus betul-betul netral. Jangan panas-panasi masyarakat. Ini tidak baik,” tegas Uskup Agung Kupang Mgr. Petrus Turang pada pertemuan pimpinan agama yang berlangsung di Pastori Ketua MS GMIT, Minggu, 18/2-2018.
Himbauan senada juga ditujukan kepada para pengusaha agar tidak menggunakan politik uang guna memenangkan calon tertentu, sebab hal itu dapat menciderai demokrasi.
“Kita himbau para pengusaha yang Katolik maupun Protestan supaya dalam berhubungan dengan calon-calon kepala daerah jangan turut dagang sapi,” tutur Uskup Turang.
Terkait hal tersebut Ketua MS GMIT, Pdt. Dr. Mery Kolimon juga berpendapat bahwa proses-proses politik mesti menjadi sarana pendidikan politik bagi masyarakat.
“Proses-proses politik perlu menjadi proses pendidikan politik bagi masyarakat agar mereka lebih cerdas. Dari pemilih yang emosional menjadi pemilih rasional. Tugas utama pendidikan politik adalah tugas partai politik tapi mereka belum melakukannya secara maksimal, malah yang terjadi adalah pembodohan-pembodohan politik melalui politisasi agama, politik uang, dan seterusnya. Karena itu menjadi tugas agama-agama juga untuk mendorong proses pendidikan demokrasi itu. Jangan agama justru mengekang masyarakat untuk tetap dalam kebodohan tersebut.”
Kepala Kesbangpol NTT, Sisilia Sona yang turut hadir dalam pertemuan tersebut membenarkan pernyataan Uskup Petrus Turang. Menurutnya aturan mengenai larangan ASN terlibat dalam politik sudah sangat jelas dan tegas namun masih ada saja ASN yang nekad.
“Sudah ada aturan Mendagri dan Menpan yang tegas tetapi ASN masih saja nekad. Baru-baru ini ada ASN di Rote yang camatnya ikut menggerakan masa. Sudah diproses oleh Bawaslu. Namun, kita belum tahu keputusannya seperti apa,” kata Sisilia.
Ia meminta ASN agar bekerja cerdas supaya tidak mengandalkan permainan politik apalagi menggadaikan nasibnya demi mengejar karir.***