KUPANG,www.sinodegmit.or.id, Pimpinan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) dan Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI), menyatakan tidak ikut serta dalam kegiatan Perayaan Paskah Nasional yang akan berlangsung di Danau Toba, 12-15 April mendatang.
Pernyataan penolakan keempat pimpinan lembaga agama Kristen dan Katolik tersebut tertuang dalam surat pernyataan bersama tertanggal 23 Februari 2018.
Dalam surat tersebut mereka meminta Ketua Panitia Paskah Nasional, Pdt. Shepard Supit menghapus nama-nama pimpinan lembaga agama Kristen dan Katolik dalam kepanitiaan oleh karena mereka tidak dilibatkan sama sekali selama perencanaan kegiatan.
Berikut petikan 5 poin pernyaataan Pimpinan PGI, PGLII, KWI dan PGPI:
- Kami menyambut dan mensyukuri inisiatif warga dalam menyelenggarakan perayaaan-perayaan gerejawi di berbagai aras. Tentu akan sangat baik, jika inisiatif sedemikian dapat dikomunikasikan dengan baik kepada semua pihak yang dilibatkan dalam perayaan tersebut dan direncanakan bersama dalam semangat oikumenis.
- Karena perayaan gerejawi adalah perayaan umat maka pimpinan gereja perlu dilibatkan sejak awal perencanaan, sebelum nama-nama mereka dicantumkan dalam kepanitiaan.
- Sebagai wujud dari sambutan kami atas inisiatif penyelenggaraan Paskah Nasional yang Bapak/Ibu prakarsai, kami telah menyampaikan hal tersebut di atas, termasuk memenuhi undangan untuk pertemuan perdana pada tanggal 19 Pebruari 2018 yang lalu. Namun nampaknya hal ini tidak mendapat perhatian.
- Setelah kami semakin mempelajarinya dengan seksama, dan apalagi tidak diberinya kami ruang dan waktu untuk berbicara dan menyampaikan pikiran pada pertemuan tersebut, kami merasa kehadiran kami pada kepanitiaan Paskah Nasional tersebut tidak dibutuhkan. Persiapan panitia sudah hampir rampung. Dengan ini kami menyampaikan bahwa kami tidak akan ikut serta dalam kepanitiaan dan kegiatan ini.
- Oleh karena itu, kami minta agar pencantuman nama-nama Pimpinan PGI, PGLII, PGPI dan KWI dalam kepanitiaan tersebut dihapus. Apalagi karena tidak ada konsultasi sebelumnya dengan nama-nama tersebut.
Surat ditandatangi oleh Pimpinan PGI, Pdt. Dr. Hendriette T.H. Lebang, PGLII, Pdt. Dr. Ronny Mandang, PGPI, Pdt. Dance Wulur dan KWI, Pastor Agus Ulahayanan. Tembusan surat disampaikan kepada Dirjen Bimas Protestan dan Katolik Kemenag RI. ***