Dua Vikaris GMIT Ditahbis Menjadi Pendeta

Foto: Doa penumpangan tangan oleh para pendeta penahbis. Minggu, (8/10).

KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Ira Mangililo, Ph.D, dan Sonya Indriani Nubatonis, S.Si-Teol, ditahbiskan ke dalam jabatan pendeta GMIT pada kebaktian Minggu, (7/10), di Jemaat Getsemani Tarus Timur, pukul 08.00 pagi.

Dua vikaris tersebut sebelumnya melaksanakan masa vikariat selama 2 tahun masing-masing di Jemaat Getsemani Tarus Timur, Klasis Kupang Tengah dan Jemaat Betel Oefafi, Klasis Kupang Timur.

Kebaktian penahbisan dipimpin Pdt. Dr. Frits Ruku dan Pdt. Jenny C. de Fretes-Lulan. Membaca bacaan Alkitab 1 Samuel 3:1-21, Pdt. Ruku menyampaikan empat hal:

Foto: Pdt. Sonya Nubatonis (kiri), Pdt. Ira Mangililo (kanan) dan Pdt. Jenny de Fretes-Lulan (tengah).

Pertama, Tuhan membutuhkan orang untuk bekerja di ladang-Nya tetapi Ia tidak sembarang memilih orang. Tuhan dengan teliti menguji orang-orang tertentu supaya mereka bisa menjadi hamba-Nya. Tuhan hanya akan memilih orang yang setiap saat mau bersedia mendengar atau peka mendengar suara Tuhan serta melakukan kehendak-Nya.

Kedua, Untuk mendapatkan seorang hamba Tuhan yang benar setia tidak instan. Mesti dipersiapkan sejak anak-anak dalam rumah tangga.

Ketiga, Seorang pelayan Tuhan hanya bisa berhasil atas berkat dukungan  semua anggota keluarga.

Empat, Seorang hamba Tuhan harus berani mengatakan firman Tuhan apa adanya. Ia tidak boleh enggan berbicara hanya karena menghadapi orang-orang terhormat ataus yang berjabatan. Berani mengatakan benar dalam kondisi sesulit apa pun. Tentu dengan kerendahan hati dan bijaksana, seperti Natan yang berani menegur Daud dengan sikap bijaksana. (baca khotbah lengkapnya di http://sinodegmit.or.id/berbicaralah-tuhan-sebab-hamba-mu-ini-mendengar/)

Foto: Suasana Kebaktian Penahbisan Pendeta

Ketua Majelis Sinode GMIT, Pdt. Mery Kolimon saat menyampaikan suara gembala mengingatkan bahwa jabatan pelayanan baik pendeta, penatua, diaken dan pengajar adalah anugreh Tuhan dan bukan prestasi manusia.

“Jabatan kependetaan ini adalah pemberian Tuhan melalui gereja-Nya. Karena itu kedua sahabat pendeta yang ditahbiskan menjadi pendeta kiranya memberi makna kepada kependetaan sebagai anugerah dari Dia yang mengasihimu,” pesan Pdt. Mery.

Kedua pendeta yang ditahbiskan selanjutnya akan ditempatkan masing-masing, Pdt. Sonya disalah satu jemaat di Klasis Kupang Timur dan Pdt. Ira Mangililo akan menjadi staf pengajar di pasca sarjana Universitas Kristen Artha Wacana Kupang.

Melewati aneka pengalaman hidup, susah dan senang, Pdt. Ira Mangililo berefleksi bahwa baginya menjadi pendeta bukanlah menjadi sosok yang tahu segala hal melainkan menjadi sahabat.

“Pengalaman hidup saya yang beragam mengajarkan bahwa kehadiran saya bukanlah hakim yang menghakimi kehidupan jemaat atau seseorang yang maha benar dan maha tahu yang menggunakan jabatan ini untuk membangun atau menghancurkan seseorang melainkan menjadi seorang sahabat yang bersedia untuk berjalan bersama dengan jemaat dalam semangat cinta kasih dan kedamaian.” ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *