ROTE, www.sinodegmit.or.id, Gedung gereja GMIT Jemaat Irene Nasedanon di Klasis Rote Barat Daya, yang dibangun dengan doa dan kerja keras jemaat selama 8 tahun akhirnya berbuah sukacita. Sabtu, (14/11), gedung berukuran 25 X 9 meter ini diresmikan dan ditahbiskan.
Kebaktian penahbisan dihadiri Ketua Majelis Sinode (MS) GMIT, Pdt. Mery Kolimon, Asisten III Pemkab Rote-Ndao, Yermi Haning, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Rote Ndao, Abnela Fobia serta sejumlah perangkat daerah setempat.
Ketua panitia pembangunan, Godlief Haning dalam laporannya menjelaskan bahwa selain membangun gedung gereja, panitia juga membangun rumah pastori secara bersamaan. Biaya untuk kedua bangunan ini senilai 726 Juta Rupiah.
Ia menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan seluruh anggota jemaat Irene Nasedanon serta uluran tangan para donatur baik pribadi maupun lembaga pemerintah yakni; Pemprov NTT, Pemda Rote Ndao dan Bank NTT.
Gedung gereja Irene Nasedanon yang terletak di desa Oebou, dibangun pertama kali pada 24 Desember 1975. Jemaat ini merupakan bagian dari Jemaat Wilayah Thie Selatan Timur yang meliputi Jemaat Irene Nasedanon sebagai jemaat pusat, mata Jemaat Ikhtus Danoheo dan Pos Pelayanan Kalvari Niluhae. Ketiganya dilayani oleh Pdt. Heni Solo, S.Th.,
Sehubungan dengan perayaan Bulan Lingkungan, Ketua MS GMIT dalam suara gembala mengajak jemaat agar menghidupi nama Irene (Yunani: eirene = damai sejahtera).
“Eirene dalam bahasa Rote adalah sodamolek yang berarti keutuhan hidup atau damai sejahtera. Eirene bukan hanya damai sejahtera bagi manusia tetapi juga kepedulian pada lingkungan hidup. Oleh sebab itu jika kita benar-benar eirene, sehabis penahbisan ini kita harus tanam pohon di halaman gereja,” ungkap Pdt. Mery.
Selain mengajak jemaat untuk peduli dan ramah lingkungan, ia juga meminta jemaat agar mewaspadai La Nina pada musim hujan dan Covid-19 yang masih menjadi ancaman global.
Kepada semua pihak yang telah berkontribusi bagi pembangunan gedung gereja ini, Ketua MS GMIT menyampaikan terima kasih yang tulus. Ia juga berharap Jemaat Irene tetap setia dalam mengerjakan visi dan misi GMIT yakni semakin dewasa dalam daya, dana dan teologi yang diwujudkan melalui pelaksanaan panca pelayanan GMIT.
Sementara itu, Bupati Rote Ndao, Paulina Haning-Bullu, dalam sambutannya yang dibacakan Asisten III, Yermi Haning, meminta jemaat agar merawat dan memanfaatkan sarana dan prasarana gedung ini untuk memperkuat iman dan relasi dengan Tuhan dan sesama.
Kebaktian penahbisan dipimpin Pdt. Foni Hilli-Sonbai, S.Th,. Hadir juga dalam kebaktian ini Ketua Majelis Klasis Rote Barat Daya, Pdt. Tonias Nalle dan para pendeta di klasis setempat. ***