TATAP MUKA KAPOLDA NTT DAN KETUA SINODE GMIT
KUPANG, www.sinodegmit.or.id, Kapolda NTT Brigjen. Agung Sabar Santoso didampingi wakapolda, irwasda, dirbimas, dirintel, dirsabhara, dirkrimsus, dirkrimum dan dirpolair bertandang ke kantor sinode GMIT, Jumat, 20 Januari 2017. Rombongan pejabat tinggi Polda NTT tersebut bertemu ketua sinode GMIT, Pdt. Mery Kolimon dan berdialog sekitar 30 menit. Dalam kesempatan tersebut, ketua sinode GMIT selain mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Polda NTT yang telah memberi rasa aman selama perayaan natal, juga meminta perhatian Kapolda terhadap kasus tindak pidana perdagangan orang yang marak di NTT.
“Kami ingin menitipkan kepada Bapak Kapolda bahwa di Gereja Masehi Injili di Timor kami bergumul dengan kenyataan dimana umat kami sangat rentan dengan tindak pidana perdagangan orang. Kami di kantor punya unit tanggap bencana sebagai bagian dari pelaksanaan misi gereja dan kami mencatat tahun kemarin ada 50-an orang meninggal dan hampir setiap minggu kami mendapat pengaduan tindak kekerasan yang dialami buruh migran kita di daerah-daerah baik di luar NTT maupun di luar negeri. Dan kami berterima kasih kepada Bapak Kapolda sebelumya yang juga telah menunjukan komitmen polda NTT untuk mengatakan bahwa tindak perdagangan orang adalah musuh kita bersama. Kami berharap di kepemipinan Kapolda yang baru komitmen itu diteruskan bahkan ditingkatkan,”harap Pdt. Mery Kolimon.
Terkait pergumulan yang disampaikan ketua sinode GMIT, Kapolda NTT berjanji akan mengundang semua stickholder untuk melihat dan merencanakan program-program pemberantasan trafficking. Ia juga berharap gereja dapat membantu mensosialisasikan prosedur menjadi tenaga kerja dan bahaya tindak perdagangan orang.
Selain itu, Kapolda NTT juga memberi perhatian serius terkait gangguan-gangguan keamanan oleh kelompok-kelompok anti kebhinekaan. Kepada Ketua Sinode GMIT, Brigjen. Agung Sabar Santoso menegaskan tidak akan mentolerir kelompok-kelompok anti kebhinekaan yang merisaukan masyarakat. “Mengenai kelompok-kelompok yang menggangu kebhinekaan, saya tidak mentolerir kelompok-kelompok yang mengancam kebhinekaan khususnya di NTT. Kita akan mengambil tindakan tegas terhadap mereka. Apalagi ada sering yang keluar masuk ke sini ya?” Ujar Kapolda NTT. Ia Juga menambahkan sedang membentuk tim khusus yang akan memantau ujaran-ujaran kebencian berbau SARA di media sosial.