Kunjungi Majelis Sinode GMIT, Sandiaga Uno Tegaskan Tidak Mencari Dukungan Suara

Kupang, www.sinodegmit.or.id, Calon wakil presiden Indonesia nomor urut 2, Sandiaga Uno bertatap muka dengan Majelis Sinode (MS) GMIT, Senin, (25/2). Sandiaga tiba di kantor MS GMIT pukul 16:30 Wita, didampingi Ketua Komisi V DPR RI Ir. Fary Francis, Walikota Kupang, Jefri Riwu Kore dan Eston Funai. Rombongan diterima Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Pdt. Yusuf Nakmofa, bersama sejumlah Ketua Majelis Klasis.

Saat memperkenalkan dirinya, Sandi mengaku memiliki banyak teman beragama Kristen lantaran di masa kecilnya ia bersekolah di Sekolah Dasar Persatuan Sekolah Kristen Jakarta.

“Saya besar di Jakarta dan Sekolah Dasar saya di PSKJ, Persatuan Sekolah Kristen Jakarta. Jadi saya pernah mendapat pendidikan berbasis Kristiani dan saya bersyukur punya banyak teman-teman dalam sebuah keberagaman dan kebhinekaan Indonesia, yang sampai sekarang kami masih menjalin persahabatan,” kata Sandi.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini mengaku kunjungannya ke NTT untuk mensosialisasikan visi yang diusung pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Sandi.

“Tujuan kunjungan kami ke NTT adalah bertemu dengan segenap lapisan masyarakat untuk mensosialisasikan program visi “Indonesia Menang, Indonesia Adil dan Makmur” yang diusung oleh Prabowo sandi pada pilpres 2019.”

Bersama Prabowo, Sandi mengaku berkomitmen pada NKRI dan Pancasila.

“Prabowo dan Sandi berharap kebhinekaan di Indonesia terus kita pelihara, persatuan dan kesatuan kita, tenun kebangsaan Indonesia ini harus terus kita rajut, harus terus kira rawat dan kami berkomitmen bahwa NKRI harga mati dan Pancasila sudah menjadi keputusan final bagi bangsa kita. Kita harus menghormati seluruh lapisan masyarakat, dengan latar belakang suku, agama, ras dan etnis ini justru menjadi penguat Indonesia.”

Tak lupa Sandi menegaskan kunjungannya ke Sinode GMIT bukan untuk mencari dukungan suara melainkan hanya silahturahmi dan meminta nasehat dari tokoh agama.

“Kami tentu ingin bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat maupun tokoh agama bukan untuk meminta dukungan tapi justru saling bersilahturahmi dan mohon nasehat agar bangsa ini akan lebih baik ke depan,” tutup Sandi.

Sekretaris MS GMIT, Pdt. Yusuf menyambut gembira kunjungan ini dan mengatakan bahwa gereja mendoakan proses politik yang sedang dan akan berpuncak pada pemilu serentak pada 17 April mendatang. Ia juga meminta agar pasangan Prabowo-Sandi, entah terpilih atau tidak perlu memberi perhatian pada NTT karena NTT bagian dari Indonesia.

“Kita juga bersyukur bahwa seluruh proses demokrasi menuju 17 April masih aman dan terkendali sampai dengan saat ini. Bahwa di sana-sini ada berbagai macam gejolak, kami sebagai gereja tetap berdoa bisa berjalan dengan baik aman dan lancar.  Dengan kunjungan ke NTT dan khusus ke GMIT pertanda bahwa Pak Sandi mengenal secara dekat bahwa Indonesia tidak hanya di Jakarta tapi Indonesia juga ada di NTT.”

Pertemuan ini berlangsung sekitar 30 menit, diakhiri dengan doa bersama dipimpin Pdt. Sri Ledoh, Ketua Majelis Klasis Fatule’u Barat. ***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *