- Kami mengecam dengan keras penyerangan terhadap anak-anak di lingkungan sekolah pada jam belajar di Seba Pulau Sabu, NTT. Kekerasan terhadap anak adalah kekerasan terhadap kemanusiaan.
- Kami minta pemerintah dan pihak keamanan bekerja dengan sungguh-sungguh mengungkap pelaku, tindakan penyerangan, dan motivasinya.
- Kami juga mohon jemaat/masyarakat tidak terprovokasi oleh tindakan yang kita belum mengerti motivasinya. Kita tolak tegas semua tindakan memprovokasi dengan cara tidak membiarkan diri terprovokasi. Kami juga mohon supaya masyarakat di akar rumput supaya memelihara kerukunan dan toleransi satu dengan yang lain. Kita harus waspada tapi jangan panik berlebihan sebab kepanikan itu bisa membawa kita pada tindakan-tindakan yang memperkeruh keadaan. Kami minta semua pihak untuk tidak terjebak dalam sikap main hakim sendiri, tetapi menyerahkan urusan penyelidikan dan penegakan hukum kepada pihak keamanan.
- Kami mendorong semua pihak untuk memberi perhatian yang sungguh-sungguh pada pemulihan fisik dan pemulihan trauma pada anak-anak yang menjadi korban kekerasan/penyerangan.
- Kami minta agar umat lintas beragama di Sabu saling menjaga untuk memelihara kerukunan dan bersama-sama bersuara menuntut keadilan bagi anak-anak kita. Mari kita jaga Pulau Sabu dan NTT sebagai rumah bersama. Kami himbau tokoh2 agama saling berkoordinasi untuk memastikan kita merawat toleransi dan kerukunan.
- Dalam rangka Advent dan perayaan Natal, kami himbau warga GMIT dan umat Kristiani di NTT untuk menjaga suasana kerukunan dan persaudaraan yang rukun.
Ketua Sekretaris
Pdt. Dr. Mery L. Y. Kolimon Pdt. Yusuf Nakmofa, MTh