Kupang, www.sinodegmit.or.id, Sebagai wujud solidaritas bersama ribuan korban bencana gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala pada 28 September lalu, Majelis Sinode (MS) GMIT memberikan bantuan uang senilai Rp. 20.000.0000,- (Dua Pulih Juta Rupiah).
Bantuan tersebut kata Ketua UPP Tanggap Bencana Alam dan Kemanusiaan MS GMIT, Pdt. Ina Bara Pa, telah dikirim pada 3 Oktober 2018 yang lalu melalui rekening Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).
“Untuk meringankan beban korban bencana gempa di Palu, Majelis Sinode GMIT sudah kirim bantuan uang melalui rekening PGI tanggal 3 Oktober,” kata Pdt Ina.
Kendati bantuan telah dikirim, MS GMIT masih terus mengupayakan pengumpulan bantuan dari jemaat-jemaat. Untuk itu pihaknya telah mengirim surat kepada seluruh jemaat tertanggal 2 Oktober 2018 yang meminta agar bantuan dari jemaat-jemaat sedapat mungkin berupa uang sehingga memudahkan penyalurannya. Bantuan dapat dikirim melalui rekening Majelis Sinode GMIT: (Bank Mandiri cabang Urip Sumoharjo nomor rek: 161-00-0270236-8 dengan mencantumkan dalam berita transfer “Bantuan Kemanusiaan Sulteng”).
Selain itu MS GMIT juga mengirim surat gembala yang berisi ajakan kepada semua anggota GMIT agar tidak terjebak dalam pandangan keliru seperti yang beredar di media sosial bahwa bencana terjadi sebagai akibat hukuman Tuhan kepada agama tertentu. Pandangan semacam itu dikecam oleh Tuhan Yesus seperti tertulis dalam Lukas 13:1-5.
Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan. Yesus menjawab mereka: “Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. (Lukas 13.1-5)
Melalui pengajaran Yesus ini, semua orang diajak untuk menanggapi peristiwa gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah secara adil dan manusiawi sebagai bencana yang menyentuh kemanusiaan.
Warga GMIT juga dihimbau untuk dapat memberi sumbangan bagi para korban bencana alam dengan tidak memandang jumlah, sebab di mata Tuhan tidak ada pemberian yang terlalu kecil jika dilakukan dengan hati yang tulus dan dilandasi oleh kasih. ***