Umat Beragama Rukun Di Rote – Paduan Suara Kerukunan Umat Beragama

Rote SS GMIT XXXIII – Tampil dalam pembukaan Persidangan Sinode XXXIII, Paduan Suara Kerukunan yang terdiri dari umat berbagai agama yang ada di Rote Ndao.

Kehadiran Paduan Suara ini mendapatkan sambutan yang meriah dari peserta sidang dan undangan yang hadir. Kenyataan ini  dinilai sebagai model ketukunan yang telah dibangun di Rote. Paduan Suara Kerukunan ini menyanyikan lagu Persaudaraan Yang Rukun menurut Mazmur 133. Secara keseluruhan, keanggotaan Paduan Suara yang terdiri dari 60 anggota ini terdiri atas anggota jemaat GMIT, umat Katolik, Muslim dan Hindu. Dan pemimpin Paduan Suara adalah umat Katolik.

Menyikapi model kerukunan umat beragama di Kabupaten Rote, menurut Pdt. Feby Frans, Ketua Majelis Jemaat Betania Ba’a, ide pembentukan Paduan Suara ini lahir dari pertemuan para tokoh agama saat terjadi kasus Tolikara Papua. “Tanda keprihatinan akan gesekan antar umat beragama di Tolikara menyebabkan kami di Rote bersepakat, asal usulan Kepala Kantor Agama Kabupaten Rote Ndao, untuk membentuk Paduan Suara Kerukunan Antar Umat Beragama. Dengan hadirnya Paduan Suara ini, kami mau memberitahukan kepada dunia bahwa di Rote, hubungan antar agama berjalan dengan sangat baik dan kami bangga hidup berdampingan,” ungkap Pdt. Feby.

Lebih jauh Pdt. Feby menyatakan harapannya agar apa yang terjadi di Rote dapat diceritakan ke seluruh Indonesia tentangnya indahnya hidup bersama dalam rukun dan damai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *