Penyelesaian Darurat – Mazmur 106 : 1-13

Tetapisegera mereka melupakan perbuatan-perbuatan-Nya, dan tidak menantikannasihat-Nya (Mazmur 106 : 13)

Adaseorang gadis muda kaya yang terbiasa dilayani. Ia selalu takut naik tanggayang gelap sendirian. Ibunya menyarankan agar ia mengatasi rasa takutnya denganmeminta Yesus menemaninya menaiki tangga. Maka setiap kali ia naik tangga, iaakan berdoa di setiap anak tangga, ”Tuhan Yesus temani aku.” Doa itu terus iaucapkan. Akan tetapi begitu sampai di ujung tangga, ia berkata, ”Terima kasihYesus, sekarang Engkau boleh pergi.”

SahabatKristus, kita tidak bisa menyangkal bahwa banyak orang Kristen berdoa hanyapada saat berada dalam keadaan krisis. Kita cenderung menganggap Allah sebagai”tempat penyelesaian darurat” untuk setiap masalah dan kesulitan yang kita hadapi.Kemudian saat masalah terselesaikan oleh karena semata-mata belas kasih danpertolongan Allah maka Allah diberi ucapan syukur dan rasa hormat. Orang akanbersorak dan terus memuji Allah untuk pertolongan-Nya. Sayangnya saat krisisberlalu atau saat hidup dalam keadaan biasa-biasa saja, Allah mulai dilupakan,sampai krisis berikutnya datang lagi.

Sikapkita persis sama seperti yang dilakukan oleh orang Israel. Saat mengalamikebaikan Tuhan maka kita bersorak dan menari memuji Tuhan. Begitu waktu berlalusegera kita melupakan kebaikan Allah dan memberontak kepada-Nya. Sikap inidilandasi oleh pemikiran bahwa belas kasihan dan pertolongan Tuhan adalah halyang wajar. Dalam membangun hubungan dengan Allah, kita menempatkan diri kitapada posisi yang berhak meminta segala yang terbaik dan hak Allah adalahmenjawabnya.

Padasaat kita menempatkan diri kita sebagai yang berhak meminta apa saja lalumengharuskan Allah menjawab kita, maka kita sedang menempatkan diri kitasebagai tuan dan Allah menjadi hamba. Logikanya adalah yang berhak menuntut danmeminta adalah tuan, sementara hamba berkewajiban menjawab dan melayani. Padasaat itu kita telah menempatkan diri di bawah kutukan Allah dan sama sekalitidak pantas menerima anugerah kasih Allah.

Allahtahu bagaimana memberikan yang terbaik bagi kita maka tetaplah berpaut pada-Nyadalam setiap situasi sambil merendahkan diri dan taat pada kehendak-Nya. Allahpasti menemani kita melalui lorong-lorong hidup yang gelap, namun saat dalamterang, tetaplah berpegang erat kepada-Nya. Berhati-hatilah sebab paling banyakmanusia jatuh, bukan saat masalah ada namun justru pencobaan terberat adalahsaat hidup dalam keadaan senang atau hidup dalam keadaan biasa-biasa saja. (Pdt. Leny Mansopu)

Wisewords : Allah bukan mesin penjawab doa otomatis (LM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *