Sombong Supaya Apa? – Yesaya 2:6-22

Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan; dan hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu. (Yesaya 2:11)

Pada tahun 1911, Bobby Leech berhasil melakukan atraksi maut yang sangat berbahaya. Ia masuk ke dalam sebuah gentong lalu terjun dari ketinggian air terjun Niagara dan berhasil selamat. Air terjun Niagara adalah air terjun tertinggi di dunia. Atraksinya demikian hebat. Ia menjadi sangat terkenal di dunia. Ia diundang berkunjung ke berbagai negara untuk menceritakan keberhasilannya. Bobby menjadi sangat sombong karena kemampuannya itu.

Kisahnya selalu ia ceritakan dalam nada sombong dan penuh keangkuhan. Penggemarnya sangat mengidolakan dan mengagungkannya. Kemana-mana ia selalu disambut dengan meriah. Saat berada di Selandia Baru, ia disambut dengan sangat meriah oleh para penggemarnya. Secara tak sengaja ia menginjak kulit pisang dan jatuh terpeleset. Beberapa waktu kemudian ia meninggal dunia karena geger otak. Padahal sebelumnya ia selamat dari ketinggian air terjun Niagara, sekalipun tidak mungkin menurut ukuran manusia.

Sahabat Kristus, Tuhan mampu berkarya dalam hidup kita dengan cara yang ajaib. Bersama Tuhan tidak ada hal yang tidak mungkin. Tuhan terlalu sanggup membuat kita mencapai hal yang terbaik. Akan tetapi kesalahan fatal kita adalah saat mencapai hal yang ajaib, kita menjadi sombong karena merasa hebat. Padahal bukan kita yang hebat namun Tuhanlah yang hebat. Tanpa Tuhan bagaimana mungkin kita bisa mencapai hal yang ajaib?

Menjadi sombong dan angkuh karena pencapaian kita, atau karena apa yang kita miliki, hanya akan menimbulkan murka Tuhan. Segala sesuatu yang ada pada kita karena anugerah Tuhan semata, maka seharusnya kita membiarkan Dia yang dipuji dan bukan kita. Bersikap sombong hanya akan membuat kita berada pada posisi pantas untuk direndahkan oleh Tuhan. Manusia yang sombong akan direndahkan, orang yang angkuh akan ditundukkan Tuhan.

Seharusnya setiap kali pujian ditujukan kepada kita, maka orang yang percaya bahwa segala sesuatu adalah anugerah Tuhan akan berkata, ”Puji Tuhan. Biar Tuhan saja yang dipuji.” Dengan begitu semakinlah ia diberkati. Tuhan lebih menyukai orang yang rendah hati. Berbahagialah mereka yang rendah hati sebab ’orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah’ (Mzm 37:11). Jadi kalau Tuhan yang beri segala kemampuan, beri segala anugerah maka kita manusia menjadi sombong ko supaya apa? (Pdt. Leny Mansopu)

Wise Words : Kerendahan hati menuntun pada kemuliaan dan bukan sebaliknya (LM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *