Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana. (Amsal 24:16)
Sebaik apapun kita melakukan sesuatu hal, tidak akan pernah memuaskan semua orang. Kritikan, hinaan, cemooh pasti kita terima. Menghadapi kritikan, hinaan, cemooh, orang dapat berkata bahwa itu bagus karena menolong kita memperbaiki diri menjadi jauh lebih baik. Akan tetapi pada dasarnya manusia tidak suka dikritik, apalagi kritikan yang tidak membangun, kritikan yang mencela, menghina dan menjatuhkan.
Seorang bijak pernah berkata, “tidak ada satupun kota di seluruh dunia yang mendirikan patung penghargaan untuk kritikus.” Artinya tidak ada yang menyukai krittik. Orang lebih suka dipuji dan diakui usaha dan keberhasilannya, dibandingkan dikritik, apalagi dicemooh. Dan tidak semua kritikan itu benar sehingga harus diterima dan diakui. Sekalipun orang bilang bahwa kritikan itu baik namun belum tentu begitu. Kritikan dapat sangat salah. Kritikan juga dapat membunuh semangat. Dalam kritikan kadang orang asal bicara saja.
Andai semua kritikan selalu diterima dan diakui maka sulit ada kesuksesan dan keberhasilan. Seperti yang terjadi pada beberapa tokoh hebat. Elvis Presley pernah dipecat oleh manajer Grand Ole Opry dengan kritik pedas, “Kamu tidak akan terkenal. Sebaiknya kamu kembali menjadi supir truk.” Clint Eastwood pernah dipecat dari Universal Pictures hanya karena masalah giginya. Decca Records pernah menolak 4 pemuda yang gugup ketika bermain untuk rekaman pertamanya. Mereka mengkritik, “Kami tidak suka mereka. Kelompok gitaris tidak begitu populer.” Keempat pemuda itu adalah The Beatles. Itulah contoh dari orang-orang yang pernah dikritik, dicela bahkan ditolak. Buktinya kata-kata kritikan yang ditujukan kepada mereka tidak benar. Untunglah mereka bangkit sehingga hari ini, kita mengenal nama-nama di atas sebagai legenda dalam bidangnya.
Bagaimanapun manusia tidak akan bebas dari kritik. Semakin anda melakukan hal lebih maka semakin ada akan menuai kritik. Menghadapi situasi ini, ingatlah bahwa selalu ada sisi positif yang bisa dituai dari setiap kritikan. Maka tetaplah maju dengan pencapaianmu. Lihatlah kritikan sebagai dorongan orang lain agar kita tetap bersemangat dan mengembangkan potensi diri. Bisa jadi kritikan membuat kita menemukan kelemahan yang belum kita sadari. Kritik juga melatih kita menjadi bermental unggul.
Tuhan Yesus saja dikritik. Ia menyembuhkan orang pada hari sabat langsung dikritik seolah-olah Ia melakukan kesalahan fatal. Sikap Yesus dalam menghadapi kritikan dan cemoohan memberikan pelajaran bagi kita untuk melatih mental dan menggunakan kritik sebagai pemacu untuk meraih kesuksesan. Jadi bukan menjauhi kritikan tapi gunakan untuk membangun diri. Tetaplah bersemangat menghadapi apapun juga termasuk kritikan dan cemoohan. (LM)
Wise Words : Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. – Confusius