Mati Karena Bertikai – Efesus 4:29-32

Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. (Efesus  4:31)

Konon ada 2 ekor rusa jantan berkelahi memperebutkan hak atas suatu wilayah. Hebatnya perkelahian dan berakhir dengan saling mendorong menyebabkan tanduk mereka saling terkait menjadi satu. Sekalipun begitu keduanya tetap tidak mengalah untuk membebaskan diri dari. Mereka terus saling mendorong. Akhirnya kedua rusa itu mati dalam posisi berkelahi. Mereka lebih mementingkan menang dalam pertikaian dibanding kesediaan untuk mencari jalan keluar dari masalah mereka. Padahal jalan keluarnya hanya dengan salah seorang bertekuk lutut supaya tanduk keduanya dapat terlepas lalu mereka bebas untuk makan dan minum.

Tanduk yang saling melintir ini sama seperti hubungan-hubungan buruk di antara kita. Terkadang saat menghadapi masalah, kita tidak mencari jalan keluar dari masalah melainkan kita terus terjebak pada pertikaian dan persoalan menang atau kalah.

Saudaraku, jebakan yang berbahaya dari suatu pertikaian adalah orang tidak lagi perduli tentang masalah utama penyebab pertikaian melainkan orang akan lebih mementingkan masalah menang atau kalah. Itulah sebabnya ada orang yang sekalipun sadar bahwa ia semata-mata salah namun ia akan terus berjuang untuk menang.

Memang manusia kapanpun bisa ada dalam pertikaian karena itu sikap berhati-hati di dalam mengelola pertikaian akan menyelamatkan kita dari persoalan yang serius.

Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk memberikan pengampunan dengan cara mengasihi musuh. Di dalam mengasihi musuh dimungkinkan sikap memberi ruang bagi penyelesaikan masalah dan perbedaan. Tanpa kasih maka pengampunan hanya lips service yang tidak memiliki makna sama sekali.

Selama manusia hidup di bumi dan selama perbedaan ada, dan hal itu pasti karena manusia memang diciptakan berbeda-beda, maka akan selalu terbuka peluang pertikaian antar manusia. Segala hal yang terjadi dapat memicu terjadi pertikaian dan sebaik apapun manusia berlaku dan bersikap terhadap sesamanya, selalu ada kemungkinan ia dibawa masuk ke dalam pertikaian. Oleh karena itu maka pertikaian sangat mungkin. Akan tetapi sejauh kita tetap berpegang pada kebenaran maka kita akan bebas dari efek pertikaian. Sejauh kita memiliki kasih di dalam diri dan memilih untuk menunduk maka potensi pertikaian tidak akan merusak hubungan. (LM)

Wise Words : Hal terbodoh yang bisa dilakukan manusia adalah membiarkan amarah menguasai keinginan yang baik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *