Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. (Roma 12:10)
Sulit sekali langgar jalan besar di Kota Kupang. Semua kendaraan berlari kencang sehingga sekalipun terlihat masih jauh namun lajunya bisa sangat cepat dan menyambar pejalan kaki. Pernah saya melihat seorang ibu tua penjual sayur hendak langgar jalan sambil memikul barang dagangan di atas bahunya. Sementara sebuah mobil terlihat masih jauh namun melaju dengan kencang. Sekalipun ia melihat ibu tua ini sedang langgar jalan tapi ia sama sekali tidak mengurangi kecepatan laju mobilnya. Ia tetap mempertahankan kecepatan mobilnya sehingga pada saat hendak menabrak nenek ini barulah ia mendadak menginjak rem mobilnya dan menghasilkan bunyi yang sangat keras dan mengejutkan.
Hanya kurang beberapa centimeter saja ibu pasti tertabrak. Anehnya bukannya merasa bersalah dan minta maaf namun pemilik mobil malah marah besar dan memaki si ibu sebagai orang tua buta. Bagi saya hal itu aneh karena yang buta sebenarnya adalah si pengendara sebab seharusnya ia sudah melihat si ibu dari jauh tapi ia pura-pura tidak melihat dan sama sekali tidak mau mengurangi laju mobilnya. Seorang teman yang melihat itu langsung marah besar dan berteriak, “Woe lu kira ini lu pung nenek moyang pung jalan ko lu sa yang boleh pakai, tagal lu punya oto!”
Sudara, pada saat orang punya sesuatu yang lebih, ia mengira ia dapat menguasai segala sesuatu. Orang yang punya mobil mengira mereka lebih berhak menggunakan jalan sehingga kalau ada motor yang menghalangi jalannya maka dengan keras ia akan memberi peringatan klakson. Sementara pengendara motor mengira ia lebih berhak dari pejalan kaki sehingga kalau pejalan kaki lamban langgar jalan maka ia akan memaki. Padahal mobil melaju lebih cepat dari motor dan motor tentu melaju lebih cepat dari pejalan kaki tapi anehnya yang lebih mungkin cepat sampai tujuan ternyata lebih tidak sabar?
Tuhan Yesus memberi penegasan supaya hendaklah kamu saling mendahului dalam memberi kasih dan hormat. Tak perduli kita merasa memiliki sesuatu yang lebih, namun kelebihan itu hanya berharga bagi manusia. Di mata Allah, semua manusia sama maka seharusnya kita juga menghargai orang lain dan memberi tempat yang layak kepada sesama kita. Dengan begitu akan tercipta keadilan dan kasih yang merata. Dengan begitu dimungkinkan kita menjadi cerminan Allah bagi sesama.
Wise Words : Orang yang layak dihormati adalah mereka yang mau merendahkan diri untuk menghormati orang lain terlebih dahulu. (LM)