Bahan Alkitab : Zefanya 3:9-20
Kitab ini ditulis oleh nabi Zefanya. Nabi Zefanyahidup pada masa pemerintahan Manasye. Dalam zaman pemerintahan Manasye,Israel mengalami kemerosotan moraldibidang keagamaan dan perkembangan dibidang politik. Kemerosotan dibidang keagamaan ditandai dengan Manasyemendirikan sebuah altar untuk menyembahmatahari, bulan dan juga salah satu dewi orang Asyur dan babel yg merupakanratu sorga. Atas titahnya maka setiap anggota keluarga dari keluarga-keluargaIsrael baik ibu, ayah maupun anak-anak patut mengambil bagian dalam ibadahtersebut.
Hal inilah yang kemudian ditentang oleh Zefanya. Ia melihat bahwasetiap orang Israel telah membiarkan agama lain masuk dan akhirnya mereka ikut dalam penyembahan tersebut. Hal inimenyebabkan orang Israel meninggalkan Tuhan. Karena Israel meninggalkan Tuhan maka Tuhan tidak segan-segan murka atas ketidaksetianmereka.
Melalui nabi Zefanya Tuhanmengumumkan hukuman kepada mereka dan juga bangsa-bangsa. Ada masa gelap yang dialamiIsrael waktu itu. Masagelap itu tidak berlangsung selama-lamanya. Ada perubahan keadaan ketika Yosia memerintah Israel.
Pada masa pemerintahan Yosia kekuatan kerajaan Asyur dengan pasukannya yang dasyhatmulai menurun karena terbelah menjadi dua yakni pasukan di barat dan di timur yang sulitdigabungkan. Keadaan ini dimanfaatkanoleh Yosia dengan menyerang Asyur dan memperluas wilayah kekuasaannya sampai keutara. Dalam serangan itu Tuhan campur tangan. Dan dibawah kepemimpinan Yosia Israel memenangkan pertemuran itu. Dengan demikianYosia membawa kembali Israel kepada Tuhan. Israel kembali dalam masa-masa gemilang dan dengan bebas menyembah Tuhan. Tuhan tidak lagi murkakepada mereka. Mereka bertobat dan kembali kepada jalan Tuhan. Mereka menyembah Tuhan sebagai Allah yang telahmembawa mereka keluar dari Mesir. Mereka mengagumi keperkasaan Allah yang telah bertindak bersama mereka dalammenghadapi dan memenangkan peperanganmelawan kerajaan Asyur. Ada sukacita dan sorak-sorai atas kemenanganperang melawan bangsa Asyur. Ada janjikeselamatan dari Tuhan untuk mereka. Tuhan akan memberikan bibir yang bersihsehingga mereka memanggil nama Tuhan dan beribadah kepada-Nya. Orang-orang congkak akandisingkirkan Tuhan dari tengah-tengah mereka. Tuhan akan membiarkan merekahidup dalam persekutuan yang rendah hati dan penuh kelemahlembutan. Mereka tidak dibiarkan melakukan kelaliman,dalam mulut mereka tidak akan terdapatlidah penipu. Mereka akan seperti domba yang makan rumput dan berbaring dengantidak ada yang mengganggu.
Suatu gambaran tentang kondisi damai sejahtera yangakan dialami Israel. Israel akan bertempik sorak, bersukacita dan beria-ria.Sebab Tuhan telah menyingkirkan hukuman atas mereka. Tuhan telah menghalaukekuatan Asyur dengan tentaranya yangdasyat dan memberi kemenangan perangkepada pihak Israel. Tuhan sebagai rajadan penyelamat senantiasa bersamamereka. Mereka tak perlu takut akan malapetaka. Sebab Tuhan Allah ada diantaramereka sebagai pahlawan yang memberi kemenangan ( ay 17 ).
Tuhan sendiri yangakan membaharui Israel dalam kasih-Nya. Ia bertindak untuk menyelamatkan merekamanakala ada yang menyerang. Bagaikan seorang gembala Tuhan mencari yangpincang, mengumpulkan yang terpencar dan membuat mereka yang malu menjadi kepujian dan kebanggaan-Nya. Itulah sejumlah janji keselamatan yang didapatkanIsrael dari Tuhan-Nya. Dari apa yangdisampaikan diatas kami mencatat sejumlah pokok pikiran sebagai bahan refleksi atas berbagai peristiwa yang terjadi di tanah air dan lebih khusus dipropinsi NTT yang didalamnya GMIT hidupdan melayani.
Pertama: Tradisi danpelayanan gereja. Wilayah yangdidalamnya GMIT hidup dan melayani bukanlah suatu wilayah yang kosong tanpa penduduk. Wilayah-wilayah dimana Jemaat-Jemaat GMIT hidup dan melayani telahberpenghuni. Penduduknya memiliki sejumlah budaya dan tradisi yang mengatur pola hidup dan tingkah laku masyarakatnya. Dalam pelayanangereja pola dan tingkah laku hidupmasyarakat adat seringkali turutmempengaruhi pola dan pelayanan gereja. Misalnyadalam kalangan masyarakat atoin meto masih dikenal budaya “okomama”, sebagai sarana keluarga menyampaikan niat mereka kepada pimpinan masyarakat. Isiokomama biasanya terdiri dari sejumlahbarang berupa siri-pinang, sejumlah uang dll sebagai alas bicara keluarga dalam menyampaikan maksud mereka.
Dalam praktek pelayanan hal ini bisa saja kita paralelkan denganpersiapan hati keluarga dalam menyambut ibadat rumah tangga dalam keluarga yang biasanya disebut alas gelas. Isi alasgelas ini biasanya berupa sejumlah uang atau barang berharga lainnya jikakeluarga mengalami kesulitan uang. Anggotajemaat dididik dan dibiasakan untuk mengahadap hadirat Tuhan tanpa tangankosong. Ada rasa syukur ataspemeliharaan dan perlindungan Tuhan yang dinampakkan melalui persiapan hati.
Kedua: kekerasan danpertobatan. Sebagaimana kita tahu bersama bahwa penduduk Yerusalem zaman nabiZefanya hidup dan berkarya lebih banyakdikuasai kekerasan dan kecuranganterhadap sesama dan terhadap Allah. Kecurangan terhadap Allah diekspresikan dengan melakukan penyembahanberhala. Kondisi itu berlangsung cukuplama, namun dibalik kondisi kelam itu masih ada harapan baru yakni penyelamatandan pembaharuan bagi Israel. Ada pelangikasih dan kemurahan, yang Allah sediakan bagi yang bertobat. Ada pemurnian untuk menjadikan Israel dan juga kita sebagai pelayan bagisesama.
Janji tentang keselamatan ditawarkan kepada orang yang rendah hati danbertobat. Bagi yang bertobat dan hidup baru Tuhan memberikan bibir yang bersih,sehingga menyembah Allah dengan lebih baik, dengan rendah hati dan hati yanglebih bersih. Banyak orang hatinya bersih dengan Tuhan, tapi tidak demikiandengan sesama. Masih ada dendam, amarah, dengki, congkah dan jenis kejatahanlainnya dalam hati terhadap sesama.Semua itu supaya kita bereskan sebelum menuju altar Tuhan. Tuhan Yesus bersabda“Jika engkau hendak mempersembahkan sesuatu kepada Allah tetapi engkau masih teringat dalam hati akan sesuatu yangbelum beres dengan sesamamu maka pulangdan bereskanlah itu barulah kembalimempersembahkan persembahanmu kepada Allah.
Ketiga: membangun relasidengan orang yang berkepercayaan lain dengan kita. Kita perlu membangun relasiyang positif dengan sesama orang percaya yang berkepercayaan lain dalam rangkamengantisipasi berbagai aktivitas kemanusiaan. Dari relasi yang kita bangundengan orang yang berkepercayaan lain,kita belajar sejumlah pengalaman positif yang bermanfaat bagi kepentingan hidupbersama sebagai kekuatan bersama, sebagai suatu masyarakat yang berbeda imandan keyakinan. Mereka yang berkepercayaan lain menyadarkan kita bahwa adabanyak hal tentang Allah, Keselamatan, gereja yang tidak dapat kita pahami darisudut pandang kita yang bercorak kristen.
Kita harus terbuka dan mengakui bahwaAllah yang menjanjikan keselamatan bagi kita, juga mengerjakan hal itu dalam agama yang lain yang berbeda dengan kita. Allahbukan hanya Tuhan bagi Israel. Allah bukan monopoli bangsa manapun. Allah jugabukan milik dari satu bangsa tertentu. Tidak ada satu bangsa, betapapunsalehnya yang dapat mengurung Allah atau mengklaim Allah sebagai milikpribadinya.Allah adalah Tuhan dan pemilik seluruh bumi dan isinya. ManakalaAlkitab bersaksi tentang Allah, Alkitab menunjukkan kepada kita bahwa Allahbergerak maju untuk menanamkan keselamatan ke dalam setiap manusia dan gerakanyang dilakukan Allah itu adalah kesegala arah. Kita butuh satu kerangka teologibaru untuk memahami kehadiran Allah yang menyelamatkan di antara bangsa-bangsadan agama-agama di luar Israel. Kalau Israel dipilih Allah untuk mewujudkankehadiran-Nya yang menyelamatkan, itu bukan dalam arti Israel menjadi wali bagibangsa-bangsa. Yang benar ialah Israel ada sebagai simbol atau contoh dari halyang sama yang dikerjakan Allah di antara bangsa-bangsa.
Dalam terangpengalaman unik Israel, bangsa-bangsa lain boleh belajar bahwa sejarah merekajuga dikaruniai kuasa keselamatan. Memang Alkitab memberi lebih banyakperhatian pada hubungan Allah dan Israel sebagai hubungan ibu dan anak.Meskipun demikian, perhatian dan keprihatinan Allah terhadap Israel tidakmembuat perhatian dan keprihatianan-Nya terhadap bangsa-bangsa lain kendor.Ingatan dan kepedulian Allah terhadapSion dan Yerusalem sama kuat dengan ingatan dan kepedulian Allah terhadapAsyur, Babel dan Mesir. Perhatian dan keprihatinan, ingatan dan kepedulian ituberhubungan dengan sebuah rencana masa depan yang telah dipatri Allah kuat-kuatdalam hati-Nya sejak kekekalan, yakni keselamatan mereka.
Keempat: Keselamatan yangdikerjakan Allah dalam Kristus diperuntukan bagi setiap orang sebagaiciptaan-Nya.Ini kabar baik. Inti kabarbaik, menurut Choan seng Song seorang teolog terkemuka Asia asal Taiwan adalah:Allah mengenal kita satu per satu dengan nama kita masing-masing apapun jugaagama dan keyakinan religiusnya. Allah mengenal kita dengan baik sekalisehingga Ia menjadi salah seorang dari kita di dalam Yesus Kristus.
Adalahtugas kita untuk memberitahukan kepada setiap orang bahwa Allah mengenal merekasatu per satu dengan nama masing-masing dengan tujuan masing-masing merekamenjalani hidup dalam pengucapan syukur kepada Allah menurut nilai-nilai ygdikenal dalam agama dan budayanya.
Keselamatan yang dikerjakan Allah di dalamKristus diperuntukan bagi mereka. Tidak ada bangsa yang dikecualikan Allah darikasih Allah yang menyelamatkan. Tak satupun bahkan tidak juga mereka yangjahat, diabaikan di luar kasih yang ikut menderita. Bahkan terhadap mereka yangjahat Yesus dalam doa-Nya meminta kepada Bapa-Nya agar mereka diampuni :” YaBapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” ( Luk23: 34 ). Pengampunan merupakan jalan masuk bagi manusia mendapatkankeselamatan yang dikerjakan Allah dalam Yesus kristus.